Pages

Senin, 23 Februari 2009

Menguak Misteri di SMA Kabila

Jumat, 24 Oktober 2008
Jadi Legenda, Ada Hantu di Sekolah

Bangunan
SMA I Kabila bukanlah tipikal, sekolah ‘angker’ bak cerita film horor indonesia yang gelap, suram penuh debu dan sarang laba-laba. Bangunan yang berusia lebih dari empat puluh tahun itu masih terawat baik. Bangunannya bersih, siswanya banyak, apalagi posisinya tepat di jantung Kota Kabilah. Pastinya, jauh dari kesan mistis. Tetapi siapa sangka, salah satu sekolah favorit di Kabupaten Bone Bolango masih banyak menyimpan mesteri. Salah satunya selentingan, soal ada hantu di sekolah.
Image
Bilakah sumur tua yang berada di belakang SMA Kabila menjadi salah satu tempat tongkrongan mahluk halus? (Taufik Asnawi/Gorontalo Post)

Taufik Asnawi / Kabila

Matahari yang menyinari Kabila siang itu lumayan terik, sekitar pukul 10.30 wita, manusia bersegaram abu-abu bertebaran di jantung Kota Kabila. Ada yang asyik nongkrong di depan pos polsek Kabila atuapun nongkrong di depan eks kantor BPU yang kini rata dengan tanah. Yah, saat itu seluruh siswa SMA I Kabila dipulangkan lebih awal, menyusul terjadinya kesurupan masal di sekolah yang di bangun sejak tahun 1965 itu.

Melihat kondisi sekolah, sebenarnya jauh dari kesan angker. Tetapi, fakta bicara lain. Dari trade record siswa kesurupan SMA I Kabila mempunyai angka yang terbilang fenomenal. Memang belum ada data valid seputar berapa banyak siswa yang kesurupan di Gorontalo. Namun, belasan siswa yang mengalami kesurupan selama dua hari berturut-turut menjadi satu bukti bahwa SMA Kabila bukan sekolah ‘biasa’.

Memasuki, pintu gerbang sekolah lagi-lagi penulis tidak mendapat tanda-tanda ada yang aneh dengan sekolah favorit warga Kabila dan sekitarnya. Apalagi saat itu, di sekolah masih banyak guru dan beberapa siswa yang belum pulang setelah hampir seharian menangani siswa yang ‘berontak’ akibat kesurupan mahluk halus.

Namun, presepsi itu segera berubah ketika beberapa orang guru menunjuk satu lokasi yang berada di sudut sekolah. Menuju tempat tersebut tidaklah sulit. Dengan menyebrangi lapangan basket SMA Kabila lokasi yang disakralkan tersebut langsung tampak. Sumur tua, belakang perpustakaan sekolah tepat di depan toilet siswa. Tempatnya bersih, dinding kamar mandinya sudah dilapisi tegel. Namun, entah kenapa disiang bolong kala itu, ketika matahari pas berada di ubun-ubun, tiba-tiba rasa ‘dingin’ langsung menyergap. Kepala tiba-tiba seakan membesar, dan bulu kuduk berdiri. Padahal, ditempat itu, ada beberapa juru warta yang juga bersama-sama penulis, menelisik berbagai sudut sekolah yang katanya ‘angker’. (bersambung)/gpinfo

0 komentar: